Kuttab adalah Sistem Pendidikan yang sudah ada sejak jaman Nabi Muhammad saw dan masih bertahan hingga sekarang. Inilah metode pembelajaran yang paling tahan terhadap jaman.
Indonesia sebagai negara yang dihuni oleh mayoritas beragama Islam tidak lepas dari sejarah panjang perkembangan Islam di Dunia. Di Indonesia, pernah ada nama Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Demak, Kerajaan Cirebon, Kerajaan Mataram Islam, dan kerajaan-kerajaan lainnya.
Dalam salah satu literatur disebutkan bahwa Khalifah Muawiyah bahkan pernah berkunjung ke Indonesia. Itu artinya terjadi sebelum tahun 1000 masehi. Dan di Kekhalifahan terakhir Turki Utsmani, ada hubungan erat antara kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dengan Turki Utsmani. Salah satunya adalah dalam pengelolaan sistem pendidikan yang bernama Kuttab.
Namanya terdengar aneh bukan? Wajar saja karena jejak Kuttab di Indonesia yang terakhir pernah ada sebelum kemerdekaan RI ada di Kesultanan Siak, Riau. Salah satunya didirikan pada tahun 1921 saat Belanda gencar-gencarnya membuat HIS namun lama-kelamaan kehilangan murid karena dinilai ajarannya bertolak belakang dengan adat yang kental dengan nuansa Islam. Khususnya masalah akhlaq atau adab yang banyak rusak karena dipengaruhi orang Belanda.Tahun 1952 pernah didirikan pula Kuttab HubbulWathan di Rimba Melintang, juga di Riau.
Hari ini, dengan semakin banyaknya dinamika hasil pendidikan yang katanya menggunakan sistem pendidikan modern ternyata tidak sedikit permasalahan yang kita jumpai hari ini, bukan? Azyumardi Azra ternyata pernah menyinggung pendidikan ala Kuttab dan menyebutnya dengan pendidikan indigeneous.
Kuttab di Indonesia
Hingga saat ini, di Indonesia sudah berdiri banyak kuttab di beberapa Kota. Salah satu hal utama pendirian kembali lembaga Kuttab ini adalah ‘gagal’nya sistem pendidikan yang ada dalam menanamkan iman dan akhlaq sejak dini.
Lihat saja, beberapa waktu lalu diberitakan ada pelaku kriminal yang ternyata ‘pernah’ hafal alquran 30 juz. Itu artinya hafalnya semua ayat AlQuran tidak disertai dengan iman yang kuat hingga berbuat kriminal. Sikap anak yang tidak hormat kepada orang tua atau guru, sedikit banyak merupakan sedimentasi hasil sistem pendidikan yang dijalani saat ini. Bagaiamana mungkin mengajarkan iman dan akhlaq jika pelajaran agama hanya 2 jam seminggu bahkan ada politisi yang mengusulkan untuk menghapusnya.
Kurikulum Kuttab tidak sekompleks kurikulum kebanyak sekolah yang ada saat ini. Secara global, Kuttab hanya mengajarkan dua hal, yakni Iman dan AlQuran. Hal ini tentu sudah bisa mengurangi beban anak, baik jumlah buku yang dibawa ke sekolah atau PR yang harus dikerjakan.
Meski dibilang tradisional oleh Azyumardi Azra, Kuttab terbukti telah berhasil melahirkan generasi Rabbani kelas dunia dan akhirat . Karya-karyanya legendaris dan bermanfaat untuk umat.
Inilah Beberapa Kuttab yang telah beroperasi saat ini:
- Kuttab AlFatih, berpusat di Depok dan memiliki 18 Cabang. Berdiri sejak 2012. Web: www.kuttabalfatih.com. Baca Juga: Cabang Kuttab AlFatih.
- Kuttab AsSakinah, di Riau. Berdiri sejak 2014. Web: www.kuttabassakinah.com
- Kuttab Isy Karima, di Karanganyar. Berdiri sejak 2014. Web: www.kuttabisykarima.wordpress.com
- Kuttab Imam Malik, di Makassar.
Anak yang belajar di Kuttab umurnya antara 5 hingga 12 tahun. Mengenai hafalan AlQuran, memang menjadi salah satu tujuan utamanya namun bukan harga mati harus hafal selama menjalani pendidikan di Kuttab. Idealnya memang demikian. Bisa kita lihat banyak ulama hebat baik hari ini atau masa lalu, rata-rata mereka sudah hafal AlQuran sebelum baligh. Siapa saja mereka? Tunggu seri tulisan berikutnya.
Kuttab AlFatih menargetkan lulusannya hafal minimal 7 juz dan diharapkan bisa berlanjut di Madrasah ALFatih. Dengan semakin banyaknya Kuttab di Indonesia, semoga Indonesia kembali menjadi negara yang kuat, berdaulat, dan ditopang oleh umat Islamnya yang rahmatan lil ‘alamin.